Moto:






"Bersatu Maju Bersama,
Kobarkan Panji-panji Keluarga Besar Keluarga Kasanoesi"

" Bersatu Maju Bersama, Kibarkan Panji-panji Keluarga Besar Kasanoesi "

Rabu, 23 Juni 2010

BAB II


SILSILAH KELUARGA BESAR
SURACHMAN BIN KASANOESI (L: 17 April 1921- W: 10 Nov 1993)
DENGAN
SUNDARI BINTI ATMODIRDJO (Lahir di Sulawesi Tenggara-1930)

A. PROFIL SINGKAT
Marsidik adalah putra sulung Eyang Kasanoesi. Selanjutnya Marsidik lebih dikenal dengan nama Surachman (Lahir 17 April 1921). Setelah dewasa mengambil keputusan untuk mengikuti pendidikan militer di Gombong (sekarang Pusdikif/ Pusat Pendidikan Ifanteri- TNI AD). Dalam pengabdiannya kepada Negara, Bapak surachman berdinas di korps Bataliyon Kostrad TNI-AD di unit perbekalan. Ketika berdinas beliau pernah bertugas di Ambarawa dan Bandung tetapi beliau lebih lama bertugas di wilayah Indonesia bagian timur (Pulau Sulawesi) dan di Pulau Seram wilayah kepulauan Maluku (Identifikasi Periode waktunya sekitar peristiwa operasi Mandala (red. Soeharto). Saat berdinas di Makasar Bapak Surachman bin Kasanoesi berjumpa dengan Sundari puteri dari anak pasangan Bapak Atmo Dirjo (asal Jawa Timur) dengan Ibu Arlina (asal Purbalingga). Perjumpaan Surachman dengan Sundari berlanjut hingga di pelaminan. Beliau selesai bertugas di Sulawesi yakni pada sekitar tahun 1958. Beliau pensiun pada kurun waktu tahun 1960. Pada sekitar awal tahun 1961 Beliau pulang kembali ke tanah Jawa dengan membawa ibu Sundari sebagai isteri. Sekitar 12 tahunan beliau dan keluarganya menetap kembali di tanah kelahirannya; Desa Sidoharum – Gombong- Kebumen- Jawa Tengah.
Pada tahun 1972 (Trisno kelas 5 SD) Bapak Surachman dan ibu Sundari berangkat ke Pulau Sumatera untuk bertransmigrasi, tepatnya di daerah Tanjung Jabang- Jambi. Pada sekitar tahun 1990 Bapak Surachman dan ibu Soendari pulang kembali ke Jawa dengan anaknya Sutrisno. Pertengahan tahun 1993 Surachman menderita sakit dan akhirnya Tuhan mengambil-Nya. Bapak Surachman wafat meninggalkan kita semua pada waktu bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan; 10 November 1993.
Di bawah ini akan diuraikan secara terperinci keturunan langsung dari perkawinan Surachman bin Kasanusi dengan Soendari bin Atmodirdjo. Pada uraian berikut ini dicantumkan nama-nama anak kandung dan anak menantu yang di kemudian hari karena perkawinan mereka akhirnya menurunkan anak-anak yang dalam garis keturunannya akan disebut anak cucu keturunan Eyang Kasanusi bin Karnadi Wira Mohammad. Selain itu perlu dipahami bahwa dalam buku silsilah ini juga dicantumkan nama-nama garis keturunan tidak langsung (tiri) yang disebabkan karena terjadinya hubungan perkawinan dengan anak atau cucu keturunan Kasanoesi. Oleh sebab itu secara langsung mereka akan dapat diakui sebagai anggota keluarga besar keturunan Kasanusi bin Karnadi Wira Muhammad (Untuk memperjelas garis hubungan keturunan langsung dan tidak langsung maka dalam lembar bagan diagram pohon hubungan ini akan ditunjukan oleh symbol: garis lurus (_______); keturunan darah langsung dan garis putus-putus (-----------); keturunan tak langsung)
B. RIWAYAT PERKAWINAN DAN GARIS KETURUNAN DALAM KELUARGA
B.1. SOERACHMAN dengan SOENDARI
Perkawinan Surachman bin Kasanoesi dengan Soendari bin Atmodirdjo Dari perkawinannya melahirkan anak kandung sbb:
B.1.1. SUTRISNO (Lahir: Gombong/19 januari 1962)
Sutrisno adalah Putra Semata wayang keturunan dari perkawinan Bapak Soerachman dengan Ibu Sundari. SUTRISNO bin Surachman menikah dengan PONIAH Kasandikromo (Lahir;Medan/ 17 April 1967). Perkawinannya menurunkan anak kandung sebagai berikut:
1.1. APRILIANTORO (L: Jambi/ 17 April 1986)
1.2. NIA PRAPTININGSIH (L: Jambi/ 21 Agustus 1992)

B.2. SURACHMAN DENGAN TUMINAH (wafat 2010)
Perlu diketahui bahwa sebelum Bapak Surachman menikah dengan ibu Sundari, beliau juga sudah menikah dengan Ibu Tuminah (lahir 1930). Dari perkawinannya melahirkan keturunan sebagai berikut:
B.2.1 SUBRONTO (L: Gombong/ 1947/ wafat: th. 2009).
Pada usia 26 yakni sekitar tahun 1973 Subronto membulatkan tekadnya untuk bertransmigrasi ke Pulau Andalas – Sumatra.
Pada uraian berikut ini dicantumkan nama-nama anak kandung dan anak cucu dari SUBRONTO dengan:
1. GURENG bin Nusi (asal Tunjungseto Kecamatan Sempor)
1.1. SUMIYATI
1.2. SRI
1.3. JONI

2. SIAT (asal Padang, Sumatera Barat)
2.1. MEGA
2.2. PITRO MISELA
2.3. YANA
2.4. YANI
2.5. ENDANG
2.6. FITRI

Catatan: sampai diterbitkannya tulisan ini Penulis belum berhasil mendapatkan informasi data resmi yang jelas dan benar mengenai nama dan tempat/ tanggal lahir putra dan putri keturunan Bapak Subronto.

B.3. SOENDARI DENGAN PONIMIN
Sebagaimana dijelaskan dalam bab ini pada bagian profil singkat di atas, alinea ke-3 bahwa perlu dipahami dalam buku silsilah ini dicantumkan nama-nama garis keturunan tidak langsung (tiri) yang disebabkan karena terjadinya hubungan perkawinan dengan putra/anak atau cucu Eyang Kasanoesi. Dan karena hal tersebut maka dalam buku silsilah ini secara langsung mereka akan dapat diakui sebagai anggota keluarga besar keturunan Kasanusi bin Karnadi Wira Muhammad. Tentang pandangan ini telah disetujui dalam forum Reuni KBK Perdana yang dilaksanakan di Sidoharum, Sempor, Gombong pada 29 Desember 2008
Inilah Putra dan Putri Ibu Sundari dengan Bapak Ponimin sebelum Ibu Sundari menikah dengan Bapak Surachman bin Kasanoesi:
1. SUPADMI (L: Sulawesi / 1947)
2. SUPRAPTO alias Keling (L: Sulawesi / 1948)sekarang tinggal di Gorontalo, Menado (memiliki anak 5 dengan 3 cucu)
3. HJ. SUPRAPTI alias Tati (L: Sulawesi / 1951)
4. SRININGSIH alias Ning (L: Sulawesi / 1955)
Berikut ini keturunan anak kandung ibu Sundari dengan Bapak ponimin:
1. SUPADMI binti Ponimin menikah dengan TJIE HAN LEE, menurunkan putera: sebagai berikut:
1.1. HINDARTO (L: Gombong/ 23 Desember 1965)
1.2. HIANTORO (L: Gombong/ 03 Mei 1968)
1.3. HERLINA (L: Gombong/ 04 Oktober 1976)
1.4. HERWIN, ST (L: 01 QMaret 1980)
Adapun anak-anak kandung Supadmi dan Tjie Han Lee sudah menikah semua dan memilki keturunan sebagi berikut:
1.1. HINDARTO bin Tjie Han Lee menikah dengan MURTINI bin Sutrisno Wiyono menurunkan :
1.1.1. TONI KURNIAWAN (L; Yogyakarta/ 26 Agustus 1991)
1.1.2. OLIVIA PUTI AYUNINGSIH (L: Yogyakarta/ 1 Mei 1999)

1.2. HIANTORO bin Tjie Han Lee menikah dengan SRI HANDAYANI bin Ahmad menurunkan :
1.2.1. PUTRI DYAH AYUNINGSIH (L: Gombong/ 10 Agustus 2002)

1.3. HERLINA bin Tjie Han Lee menikah dengan FX.YOGA YUWANA, S.Pd bin F. Suparman Martoywono (cucu dari M.M.Marsimin Martowiyono bin Kasanoesi Baca pada Bab. IV) menurunkan:
1.3.1. PETER PANDU PRANAJAYA YUWANA (L: Pontianak , 18 April 2008)
( Catatan: Baca lebih lengkapnyadalam bab 4 pada keterangan Sisilsilah Keluarga M.M.Marsimin Martowiyono, pada urutan nomor anak 4, sub. 4.1.)

1.4. HERWIN, ST bin Tjie Han Lee menikah dengan IRAWATI, S.E (Pontianak) pada tahun 2008

2. SUPRAPTO bin Ponimin. Menurut kesaksian ibu Sundari, Suprapto tinggal di Gorontalo, Manado dan telah memiliki 5 anak dan 3 cucu. Namun penulis tidak berhasil menemukan data identifikasi yang lengkap atas keluarga tersebut
3. Hj. SUPRAPTI (kelahiran 1951) menikah dengan Suprihadi (kelahiran 1957, tinggal dan menetap di Pontianak- Kalimantan Barat memiliki putra semata wayang yakni: 6.1.ARIESTIANTO (L: Pontianak/ 12 April 2088 )
Keterangan Nara Sumber Data :
1. Data keluarga Soerachman-Soendari diperoleh melalui wawancara langsung Penulis dengan yth. Ibu Soendari dan puteranya H.Sutrisno bin Surachman pada tanggal 13 Desember 2008.
2. Data keluarga ibu Supadmi diperoleh dari wawancara langsung Penulis dengan Hindarto bin Tjie han Lee pada tanggal 21 Des 2008

0 komentar: